“Bagaimana Sistem Komputer Bekerja pada saat Komputer dihidupkan pertama kali
ketika operator menekan tombol power ROM,
BIOS
setelah melakukan POST?” Kerja sistem komputer pertama kali dihidupkan atau
biasa disebut Proses Booting.
Sebelum masuk ke step-step kinerja
sistem komputer pada saat pertama kali dihidupkan sebaiknya harus kita ketahui
dulu apa itu Booting, ROM, BIOS, POST.
A. PENGERTIAN
1.
Booting
Booting adalah
istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang
mengacu kepada proses awal menyalakan komputer dimana
semua register prosesor disetting kosong, dan status mikroprosesor/prosesor
disetting reset.
Berdasarkan
keadaan kejadian dari proses booting ini, terdapat beberapa boot, yaitu:
1)
Cold booting,
yaitu booting komputer dari keadaan mati.
2)
Warm boot,
proses boot yang terjadi ketika komputer diberikan arus listrik kembali, dimana
arus listrik dimatikan hanya sejenak, dengan tujuan untuk mengulang kembali
proses komputer dari awal, kebalikan dari cold boot. Warm boot ini biasanya
terjadi karena software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem.
5) Reboot,
peristiwa mengulang kembali sistem dari awal, reboot ini terjadi karena
beberapa hal, diantaranya seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama,
terjadi perubahan setting dari sistem.
Dan pada
makalah ini akan dijelaskan proses Cold Booting.
2.
ROM[Read-only Memory]
ROM[Read-only Memory]
adalah
istilah untuk media penyimpanan data pada komputer.
ROM ini adalah salah satu memori
yang ada dalam computer. ROM ini
sifatnya permanen, artinya program / data yang disimpan di dalam ROM ini tidak mudah hilang atau berubah
walau aliran listrik di matikan.
3.
BIOS[Basic Input Output System]
BIOS[Basic Input Output System] adalah
program pertama yang diakses oleh prosesor selama start up untuk memastikan
bahwa semua program dasar lainnya seperti hard drive, port, peripheral dan CPU
berada dalam kondisi kerja yang baik. BIOS
berbeda dari sistem operasi komputer. Sistem operasi berada pada hard drive dan
menyediakan user interface yang dapat dilihat pada layar setelah start up.
Program BIOS, di sisi lain, dapat
ditemukan tepat di chip memori flash atau ROM
yang terletak di motherboard. Ini adalah
kebutuhan dasar untuk melakukan booting pada komputer. Hal-hal yang biasa
dilakukan Bios adalah :
1. Inisialisasi
(penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut
dengan Power
On Self Test, POST)
2. Memuat
dan menjalankan sistem operasi.
3. Mengatur
beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media
penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan
komputer).
4. Membantu
sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan
menggunakan BIOS Runtime
Services.
4.
POST[Power on
Self-Test]
POST[Power on Self-Test] yaitu
test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah
bekerja dengan baik. POST dilakukan PC
pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat
terdeteksi gejala kesalahannnya melalui POST,
PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang
dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu
pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC,
misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah terhubung dan tombol
power sudah ditekan.
B. Kerja sistem komputer pertama kali
dihidupkan[PROSES BOOTING]
Secara rinci, gambaran yang terjadi pada proses boot adalah sebagai
berikut:
Ketika komputer pertama kali dinyalakan,
aliran listrik masuk, maka PSU(Power supply melakukan self-test dan
menentukan kelayakan tegangan serta arus listrik dalam motherboard.
Jika berhasil
baik maka suatu signal tertentu akan
dikiirimkan kebagian chip-chip yang ada termasuk ke rangkaian elektronik
lainnya yang saling berhubungan satu sama lain, termasuk ke motherboard. Chip
timer menerima signal tersebut dan menghentikan pengiriman singnal reset ke
mikroprosesor.
Saat
komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat
dieksekusi oleh prosesor. Karena
itu, Mikroprosesor mulai menjalankan program ROM BIOS mulai dari alamat memori FFFF:0000. Pada
alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi JUMP
untuk melompat ke program ROM
BIOS yang sebenarnya.
Setelah itu ROM BIOS menjalankan proses "Power On Self Test" (POST), yakni memeriksa seluruh hardware
yang terhubung dengan motherboard apakah sudah siap untuk menjalankan
tugas masing-masing atau ada yang mengalami kegagalan.
Komponen yang pertama
kali dicek adalah display adapter (yang mempunyai built in test routine
sendiri). Pada tahap ini kita bisa melihat layar monitor hanya menampilkan
informasi Display Adapter. Selain itu pada saat booting bios juga akan
melakukan cek terhadap validitas kinerja peripheral, mulai dari Motherboard,
Processor, RAM, VGA, Sound Card, Hard Disk, Floppy Disk, CD/DVDR/RW, Keyboard,
Mouse, Monitor, dan accecories lainnya. Berikut perincian kerja Bios.
·
BIOS ROOM. “BIOS ROM
akan mengeluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh
Processor untuk tahap selanjutnya
·
BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian
mengidentifikasinya.
·
BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
·
Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up
pada layar monitor.”
·
Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
·
Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung
dengan komputer.”
·
PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB
Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
·
BIOS Screen Configuration. BIOS
akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
·
BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan
boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
·
BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device
dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy,
atau CD Drive.”
·
Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem
operasi yang ada pada drive.”
·
Error. “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table
Hardware, maka sistem akan berhenti.
Jika ketika
proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS
akan memberikan kode POST error
seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai
masalah terselesaikan. Berikut kode-kode post dari macam-macam jenis bios.
Ø
AMI-BIOS
-
Beep 1x
: RAM rusak atau tidak
terpasang dengan benar.
-
Beep 6x
: Biasanya menunjukkan
keyboard yang rusak, atau tidak
terpasangdengan
benar
-
Beep 8x
: Graphic card rusak
atau tidak terpasang dengan benar pada
slot.
-
Beep 11x
: Checksum-Error. Periksalah baterai
CMOS pada motherboard.
Ø
Award-BIOS
-
Beep 1x panjang terus menerus : RAM rusak, atau
tidak terpasang dengan
benar.
-
Beep 1x panjang, 1x pendek : Ada suatu masalah dengan RAM atau
Motherboard
-
Beep 1x panjang, 2x pendek : Graphic card rusak atau tidak terpasang
dengan benar.
-
Beep 1x panjang, 3x pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang
dengan
Benar.
-
Beep 1x panjang, 9x pendek : Ada suatu masalah
dengan Bios / Bios
rusak
-
Beep pendek Tak terputus : Ada masalah dengan penerimaan tegangan
(power).
Ø Phoenix-BIOS
-
Beep 1x-1x-4x :
BIOS mengalami kerusakan.
-
Beep 1x-2x-1x :
Motherboard rusak.
-
Beep 1x-3x-1x :
Ram rusak atau tidak terpasang dengan
benar.
-
Beep 3x-1x-1x :
Motherboard rusak.
-
Beep 3x-3x-4x :
Graphic card rusak atau tidak terpasang
dengan benar.
ROM BIOS mencari program ROM untuk video adapter yang ada pada
setiap video card terpasang mulai alamat C000:0000 sampai C800:0000. Jika
ditemukan maka akan dilakukan test checksum dan jika test ini berhasil maka
program video ROM dieksekusi dan kursir akan muncul di layar. Kesalahan test
checksum akan muncul berupa pesan :
C000 ROM Error.
C000 ROM Error.
Jika ROM BIOS
tidak menemukan program video ROM maka akan digunakan program video ROM yang
ada di dalam motherboard dan kursor pun akan muncul di layar.
ROM BIOS akan
memeriksa, melakukan test checksum dan mengeksekusi semua program ROM lainnya
mulai alamat memori C800:0000 sampai dengan DF80:0000. Setiap kesalahan pada test
checksum diindikasikan berupa pesan :
xxx ROM Error.
xxx ROM Error.
Setelah
selesai menjalankan built in routine display adapter, BIOS kembali menjalankan POST
routine dan kita bisa melihat tampilan utama POST di layar monitor. POST melakukan
pengetesan terhadap Processor dan menampilkan informasi processor ke layar
monitor. Setelah pengecekan Processor selesai, kita bisa masuk ke menu BIOS biasanya dengan menekan tombol DEL
atau F2 untuk melakukan beberapa setingan yang diperlukan. jika kita tidak
masuk ke menu BIOS, maka proses
booting akan berlanjut.
Berikut
dibawah tampilan menu setting an Bios dan sedikit penjelasan mengenai beberapa
kegunaan/fungsi dari menu utama pada setting bios.
Ø Setting
Bios
Cara
seting atau konfigurasi BIOS ini
berbeda-beda tergantung dari vendor pembuatnya. Berikut menu-menu pada BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix
Award BIOS. Menu utama pada BIOS ini adalah :
1. Standard
CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
2. Advanced
BIOS Features, pengaturan boot
device priority (pilihan device untuk pertama booting) dapat diset disini.
3. Advanced
Chipset Features.
4. Integrated
Peripherals.
5. Power
Management Setup.
6. PnP/PCI
Configuration.
7. PC
Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power
Suplly disini.
8. Load
Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan
seluruh setingan ke mode asalnya (default).
9. Load
Optimized Defaults.
10. Set
Supervisor Password.
11. Set User
Password.
12. Save &
Exit Setup.
13. Exit
Without Saving.
BIOS melakukan pengecekan terhadap
koneksi hardware seperti .memori yang terinstall, hard disk, CD Drive dan
Floppy Drive.
Jika
koneksi tidak sesuai dengan setingan yang terdapat pada BIOS, maka proses booting akan berhenti dan kita harus kembali
masuk ke menu BIOS untuk
membetulkannya. Ketika semua proses diatas sudah terlewati dengan baik, maka BIOS akan menampilkan ringkasan
hardware yang terdeteksi ke layar.
BIOS kemudian memanggil "BIOS Operating System Bootstrap
Interrupt " yang akan menemukan "bootable disk" dengan mencoba
me-load setiap disk yang dikonfigurasi sebagai "bootable disk"
pada settingan BIOS.
Setelah BIOS
menemukan "bootable disk", kemudian me-load program yang terdapat
pada "Master Boot Record (MBR)" dari disk ke dalam memori
komputer. Misalkan MBR tersebut terdapat pada partisi yang terinstall sistem
operasi windows XP, maka proses kemudian akan berpindah dari proses
"Start up Computer" ke proses "Start Up Windows XP".Sumber inspirasi: http://arief-referee.blogspot.com/ ; http://www.bloggergubug.com/
ohhh....
BalasHapusbaru tau jadi apa itu booting
thx infonya deh, jadi nambah pengetahuan nih :D
ya gan sama"
Hapusthank juga atas kunjungannya :)
nanya tentang waktu proses booting yang normal gan,,sblumnya PC ane wajar2 aja pas booting,,tp stlah ganti MOBO dan procesor,,waktu booting kok lama bgt ampe 6 mnt an,ane cek HD normal,first boot dh di set ke HD.kira2 mslh nya di mna ya gan???
BalasHapus